Selasa, 23 Agustus 2011

Puisi \(^u^)/

Riak-riak air sungai berderik
Merengkuh bulir bebatuan kecil
Jauh menelusuri genangan-genangan dangkal
Mencuat naik tatkala menabrang karang

Galur-galur cahaya matahari
Merembes masuk melalui
Celah-celah ranting pepohonan
Pepohonan pinus di pinggir sungai bebatuan

Anak itu berlari
Seakan mengejar cahaya matahari
Namun cahaya itu semakin dikejar semakin pergi
Pergi tertutup gumpal awan yang suci

Berlarilah lagi anak yang tadi
Gemeretak ranting-ranting berduri
Tak dipedulikannya lagi
Dia harus mengejar, mengejar cinta yang semakin dikejar semakin pergi
Seperti cahaya matahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar